KORANMADURA.com – Ketua KPPS 25 Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY, Lilik Suswanto (59) meninggal dunia setelah opname selama dua malam di RS Panti Rapih Yogyakarta. Sebelum dirawat di rumah sakit, Lilik mengeluh kelelahan dan banyak pikiran sepulang tugas di TPS.
“Dibawa ke rumah sakit Minggu kemarin, dua malam dirawat, jam 05.30 WIB tadi meninggal,” kata istri Lilik, Sih Sugiarti (55) ditemui di rumah duka di Padukuhan Sagan, Caturtunggal, Selasa (23/4/2019).
Sugiarti menceritakan, suaminya pulang dari TPS pada Kamis (18/4) pagi setelah bekerja sekitar 24 jam melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara. Sesampai di rumah, Lilik mengeluhkan rasa lelah yang luar biasa. Lilik waktu itu menyebut tugas sebagai KPPS pada Pemilu 2019 ini lebih berat dibandingkan Pemilu sebelumnya.
“Bapak tiap Pemilu selalu jadi KPPS, sudah 30 tahun ini tiap Pemilu bertugas, mengeluh Pemilu tahun ini paling berat,” jelas Sugiarti.
Selain itu Lilik juga mengeluh banyak pikiran. Terutama soal kabar adanya rencana Pemungutan Suara Ulang (PSU). Padahal, lanjut Sugiarti, di TPS 25 tempat Lilik bertugas belum direkomendasikan untuk PSU.
“Tapi bapak kepikiran, khawatir kalau PSU, kerja lagi, di sini kan banyak pemilihnya. Jumat-Sabtu bapak juga bolak-balik cek ke kecamatan, juga sempat bilang soal honor (Pemilu) belum turun, sampai bilang mau pinjem uang kalau PSU,” tutur Sugiarti yang menjabat kepala dukuh setempat.
Sugiarti menambahkan, suaminya memiliki riwayat penyakit hipertensi. Faktor kelelahan diduga membuat kondisi kesehatannya menurun. Setelah dirawat di rumah sakit, dokter menyampaikan bahwa Lilik mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak.
“Ya sudah takdir Allah, keluarga sudah ikhlas. Rencana jam 14.00 dimakamkan,” tutup Sugiarti yang juga menyampaikan belum ada petugas dari KPU Sleman yang takziah ke rumah duka. (DETIK.COM/ROS/VEM)