SURABAYA, koranmadura.com- Dukungan terhadap pasangan Capres-Cawapres 01, Jokowi-Ma’ruf Amin terus mengalir dari berbagai kalangan. Minggu pagi, 7 April 2019 kiai-kiai kampung yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) berkumpul di hotel Shangrila Surabaya. Dalam kesempatan tersebut mereka mendeklarasikan diri untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai presiden Republik Indonesia 2019-2024.
Kurang lebih ada 750 kiai dari berbagai kampung di Jawa Timur yang hadir dalam acara ini. Di antara mereka tampak Zanubah Arifah Chafsoh, putri mendiang KH. Abdurrahman Wahid.
Dalam orasinya ia mengaku sangat senang bisa berkumpul bersama kiai kampung. Sebab menurutnya, kiai kampung adalah pemimpin informal yang paling dekat dengan masyarakat. “Kiai kampung adalah orang yang ngopeni masyarakat sejak sejak mulai lahir hingga mereka meninggal,” kata sosok yang biasa disapa Neng Yenny Wahid ini.
“Oleh karenanya, ketika para kiai kampung mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, saya yakin pasangan ini akan menang,” lanjutnya.
Menurut Yenny, para kiai kampung harus mendukung KH. Ma’ruf Amin karena ia adalah ulama dan panutan para kiai di Indonesia. Selain itu, karena yang dipertaruhkan dalam pilpres kali ini adalah maruwah para kiai, termasuk kiai kampung. “Ini bukan semata-mata maruwah KH. Ma’ruf Amin, tapi juga maruwah kita semua.” jelasnya.
Pasangan capres-cawapres 01, khususnya Joko Widodo, menurut Yenny adalah sosok yang telah terbukti memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. “Dan itu sama dengan apa yang dilakukan Gusdur saat menjadi presiden. Bedanya, kalau Gusdur menghadirkan keadilan sosial dengan memperjuangkan basic rigth (hak-hak mendasar), sementara Jokowi menghadirkan keadilan sosial tersebut dengan memperjuangkan basic need (kebutuhan mendasar),” jelas Yenny.
Gusdur memastikan semua rakyat dari semua golongan, baik RAS, Agama, maupun etnis memiliki hak yang sama di depan hukum. Sementara Jokowi berjuang untuk memastikan semua anak bangsa bisa mengenyam pendidikan, bisa tercukupi kebutuhan pangannya, dan bisa terjamin kesehatannya. “Dua-duanya adalah perjuangan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Yenny menutup orasinya dengan pantun berbahasa jawa, “Isuk-isuk sarapan sukun, wetengi warek hatini pun senang. Kalau kiai kampung sudah turun, Jokowi-Ma’ruf pasti menang,” pungkasnya disambut tepuk tangan para hadirin. (BETH)