PAMEKASAN, koranmadura.com – Ratusan orang yang mengaku pendukung Prabowo-Sandi menghadang KH. Ma’ruf Amin yang akan berziarah ke makam leluhurnya di Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin, 1 April 2019.
Kondisi itu memaksa Cawapres Jokowi itu membatalkan niat kuatnya berziarah untuk menghindari konflik, meski sudah berada di kediaman KH. Lukman Hakim, di desa tersebut yang berjarak sekitar 500 meter dari makam.
Dia hanya beristirahat sambil berdiskusi dengan puluhan ulama yang menyambutnya di kediaman Kiai Lukman.
Kedatangan Ma’ruf ke Jambringin semata untuk berziarah dan bukan untuk berkampanye. Ia hanya menitip pesan ke sejumlah ulama yang datang agar meminta ratusan warga yang menyambut untuk pulang dan tidak terprovokasi.
“Jangan sampai ada konflik. Keamanan dan ketentraman jauh lebih penting,” kata Ma’ruf.
Massa yang mengaku pro Prabowo yang menghadang Ma’ruf bukan warga desa setempat. Melainkan massa dari luar desa yang sengaja didatangkan.
Beberapa jam sebelum kedatangan Ma’ruf, beberapa kiai yang dikenal pendukung Capres 02 mendatangi KH. Lukman Hakim dan meminta agar kedatangan Ma’ruf digagalkan.
Para kiai itu juga menyatakan tidak bertanggungjawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Setelah itu, beberapa orang langsung memasang pamflet dan baliho Prabowo-Sandi di sepanjang jalan,” kata KH. Lukman Hakim.
Warga Desa Jambringin, Miftah, menyayangkan kondisi itu karena kedatangan kiai Makruf hanya untuk ziarah.
“Beliau ke sini bukan untuk kampanye. Hanya karena kebetulan ada jadual ke Sumenep, beliau sempatkan untuk ziarah setelah rencana yang sama beberapa waktu lalu batal,” kata Miftah. (G. Mujtaba/DIK)