SUMENEP, koranmadura.com – Kader Pergerakan Gus Dur di Sumenep, Madura, Jawa Timur, menilai secara umum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung hari ini, Rabu, 17 April 2019, berlangsung damai.
Karena itu, puluhan Kader Pergerakan Gus Dur di Sumenep melaksanakan kegiatan tasyakuran yang ditempatkan di Kompleks Candi ‘Burung’ atau candi gagal bangun yang berlokasi di atas bukit di Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep.
“Ini merupakan bentuk tasyakuran kami. Karena kami merasa pada Pemilu 2019 ini bangsa Indonesia, di tengah polarisasi yang cukup kuat karena hanya ada dua kubu, tetap bisa melaluinya. Dan alhamdulillah, Pemilunya Pemilu damai,” ujar Koordinator Kader Pergerakan Gus Dur Sumenep, Kiai Muhammad Shalahuddin A. Warits.
Kegiatan tasyakuran itu tidak hanya diikuti Kader Pergerakan Gus Dur dari berbagai daerah di kabupaten paling timur Pulau Madura. Namun juga melibatkan sejumlah masyarakat di sekitar lokasi.
Karena sebagian Kader Pergerakan Gus Dur dan masyarakat ada yang berpuasa pada hari ini, kegiatan tersebut juga dikemas dengan buka bersama. “Tapi inti dari kegiatan kami ialah tasyakuran karena Pemilu hari ini terlah berangsung damai,” tambah pria yang akrab disapa Kiai Mamak ini.
Sementar disinggung soal pemilihan tempat yang bisa dikatakan jauh dari keramaian, kiai muda di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, itu menjelaskan, bahwa di tempat tersebut ada situs arkeologis berupa candi yang gagal dibangun sejak masa Hindu, dan hal itu belum diketahui banyak orang. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)