SUMENEP, koranmadura.com – Gara-gara masih trauma dengan musibah gempa bumi yang melanda daerahnya dalam dua hari berturut-turut, sejumlah warga Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih enggan tidur di dalam rumahnya.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun media ini, warga di sana merasa lebih tenang tidur di luar rumah. Bahkan sebagian mereka ada yang sampai memasang semacam terpal sebagai atap di halaman rumahnya.
Baca: Trauma Pasca Gempa, Siswa di Pulau Raas Enggan Belajar dalam Ruang Kelas
Salah seorang warga Desa Kropoh, Darus Salam menuturkan, hingga sekarang dirinya bersama dengan warga yang lain masih khawatir terjadi gempa susulan. Sebab sejak Selasa, 2 April 2019, lalu hingga tadi malam gempa sudah beberapa kali terjadi.
“Kalau saya sendiri, jangankan ada orang rame-rame, mendengar ada pintu gerbang ditutup, saya sudah khawatir. Seperti ada getaran. Ya, mungkin karena trauma tadi,” tuturnya, Kamis, 4 April 2019, malam.
Selebihnya ia berharap, gempa tadi malam menjadi yang terakhir dan tidak ada gempa susulan lagi. “Selain itu saya juga berharap ada bantuan dari pemerintah kepada para korban. Terutama yang rumahnya rusak,” pungkasnya.
Terkait trauma warga, sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengatakan, secara psikologis warga trauma pasca dilanda bencana merupakan hal yang wajar.
“Tapi harapan kami warga tidak terlalu panik dan percaya kepada isu-isu yang belum tentu kebenarannya. Lebih dari itu, kami berharap tidak ada gempa susulan lagi,” ujarnya, kemarin. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)