SUMENEP, koranmadura.com – Pengelolaan destinasi wisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terus mendapat sorotan dari sejumlah kalangan. Pasalnya, pengelolaan wisata di kabupaten paling ujung ini dinilai belum maksimal.
Hal itu dikatakan oleh mantan Ketua Pokdarwis H. Masdawi. Menurutnya, pemerintah daerah dianggap setengah hati dalam mengelola wisata, termasuk memprogramkan visit atau tahun kunjungan.
Di mencontohkan, saat ini pengelolaan Pantai Lombang, hingga saat ini belum ada perubahan yang berarti, meski Pemerintah Daerah telah memprogramkan visit sumenep sejak 2018 lalu.
“Tidak ada perkembangan yang berarti, baik dari sisi infrastruktur maupun kemasan kegiatan yang bisa menjadi magnet wisatawan untuk datang ke Lombang, hampir tidak,” katanya, Jumat, 26 April 2019.
Mestinya kata pria yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPRD Sumenep itu banyak potensi di sekitar lokasi Pantai Lombang yang bisa digarap, untuk dijadikan paket. Misalnya, kasur pasir, masjid kuno dan lainnya. Sehingga tidak salah apabila kalangan pemuda menginginginkan pantai Lombang dijadikan Wisata Budaya.
“Sebenarnya sudah saatnya pemerintah untuk memiliki badan khusus yang menangani perkembangan wisata. Kami sejak awal mengusulkan pembentukan Badan Pengembangan Pariwisata. Badan itu fokus pada persoalan wisata dari berbagai sektor,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, badan ini nanti akan mengurusi berbagai persoalan teknis kepariwisataan, dari semua sektor. Pengembangan infrastruktur, fasilitas dan inovasi kegiatan lainnya.
Sehingga, keberadaan pariwisata akan berkembang dan tepat sasaran. Termasuk, informasi tentang pariwisata juga ‘nyantol’ di badan ini. “Intinya, semua tetek bengek pariwisata akan termaktub dalam badan yang akan dibentuk ini,” tukasnya (JUNAIDI/SOE/VEM)