SUMENEP, koranmadura.com – Jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur belum berada di angka ideal. Saat ini jumlah tenaga penyuluh masih sekitar 128 orang, sehingga masih kurang sekitar 206 orang.
“Idealnya satu desa satu tenaga penyuluh, mestinya ya 334 tenaga penyuluh,” kata Bambang Heriyanto, Kepala Dinas Pertanian Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, saat mengisi sebuah acara.
Jumlah desa di Kabupaten Sumenep sebanyak 334 Desa/Kelurahan yang menyebar di 27 Kecamatan, baik wilayah kepulauan maupun kepulauan. Sementara jumlah pulau di Sumenep sebanyak 126 pulau baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni.
Saat menjalankan tugasnya kata Bambang, satu tenaga penyuluh sampai membawahi lima desa. Bahkan untuk daerah kepulauan satu penyuluh membawahi lebih dari lima desa. “Sepeti di Pulau/Kecamatan Raas, di sana cuma ada satu penyuluh,” jelasnya.
Keberadaan penyuluh sangat penting untuk kemajuan di bidang pertanian. Selain memberikan motivasi petani berusaha lebih baik, penyuluh juga memfasilitasi ketika petani butuh teknologi serta sarana prasana lain dan membantu memecahkan masalah.
“Tugas penyuluh itu wajib melakukan kunjungan di tiap-tiap Kelompok Tani, mulai hari Senin hingga Kamis. Sedangkan hari Jumat digunakan untuk melaksanakan evaluasi hasil penyuluhan ataupun diklat guna menambah pengetahuan,” ungkapnya.
Sementara jumlah kelompok tani (Poktan) saat ini mencapai 4.323, perinciannya 904 Kelompok Wanita Tani, dan 3.419 Poktan. “Kalau jumlah kelompok tani Sumenep terbanyak se Indonesia. Itupun hampir separuh telah diberikan bantuan untuk penguatan pertanian,” tegasnya. (JUNAIDI/SOE/VEM)