JAKARTA, koranmadura.com – Hari ini dilakukan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk ruas Jalan Tol Muara Enim-Simpang Indralaya dan ruas Jalan Tol Muara Enim-Lubuk Linggau. Diharapkan dengan adanya dua ruas tol itu bisa memperlancar arus kendaraan di wilayah sekitar.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan pembangunan dua ruas itu merupakan bagian dari tol Simpang Indralaya-Muara Enim-Lubuk Linggau-Bengkulu. Total panjang dari dua ruas tol itu mencapai 233,5 km.
“Panjang itu dari dua seksi yakni Muara Enim-Lubuk Linggau sepanjang 114,5 km dan seksi Muara Enim-Simpang Indralaya 119 km,” ujarnya di Muara Enim Sumatera Selatan, Selasa (8/4/2019).
Menurut Danang dengan adanya dua ruas tol tersebut akan mempersingkat waktu tempuh berkendara dari Palembang ke Muara Enim. Menurutnya saat ini waktu berkendara dari Palembang ke Muara Enim sekitar 4 jam lebih.
“Setelah selesai ruas dari Palembang, Indralaya ke Muara Enim hanya 1,5 jam sampai 2 jam maksimal,” tambahnya.
Selain dilakukannya PPJT, hari ini juga dilakukan pencanangan awal proyek atas dua tol tersebut. Ditargetkan pembebasan lahan atas proyek ini selesai April tahun ini.
“Dengan begitu rencana kami bisa operasi terlebih dahulu Muara Enim-Lubuk Linggau pada Februari 2022. Kemudian untuk ruas Muara Enim-Simpang Indralaya Desember 2022. Untuk jadwal operasinya 2 bulan setelah selesai konstruksi,” ujarnya.
Sekedar informasi, untuk ruas Jalan Tol Muara Enim-Simpang Indralaya sendiri panjangnya mencapai 119 km. Terdapat pembangunan 3 simpang susun di dalamnya.
Ruas ini memiliki masa konsesi selama 40 tahun. Untuk nilai investasinya mencapai Rp 24,1 triliun.
Sementara untuk ruas Jalan Tol Muara Enim-Lubuk Linggau total panjangnya mencapai 114,5 km. Dalam ruas ini juga terdapat 3 simpang susun.
Masa konsesi dari ruas tol ini sama yakni 40 tahun. Sedangkan untuk nilai investasinya mencapai Rp 23,79 triliun.
Dua ruas tol ini juga termasuk dalam pembangunan tol Simpang Indralaya-Muara Enim-Lubuk Linggau-Bengkulu. Total panjangnya mencapai 329,3 km dengan biaya investasi mencapai Rp 85,51 triliun. (detik.com/ROS/VEM)