PAMEKASAN, koranmadura.com – Selama dua pekan terakhir, terdapat belasan warga Kelurahan Kowel, Kecataman Kota, Pamekasan, terserang wabah chikunguya yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti.
Sepertinya yang dialami, keluarga Reny Arieroswutha Zandra, 33, suaminya Ismail, 34, serta kedua anaknya Nanda Resma Karunia Firdaus, 8, dan Nadira Resma Ratna Hapsari, 5, terserang chikungunya sejak Sabtu, 20 April 2019 kemarin.
Reny menjelaskan ketiga anggota keluarganya itu tiba-tiba demam tinggi hingga 40 derajat. Setelah diperiksa dan dilakukan cek laboratorium, gejalanya mirip dengan demam berdarah, bedanya orang yang terserang chikungunya trombosit normal tidak naik seperti penderita demam berdarah.
“Efeknya virus chikungunya yang dialami suami dan anak saya itu demam tinggi dan persendiannya terasa nyeri sehinggga sakit saat tubuh bergerak. Sebelum keluarganya ada tetangga yang lebih dulu terkena chikungunya. Di lingkungan sekitar sini paling ada belasan orang yang terjangkit,” kata Reny.
Lanjutnya, wabah chikungunya yang terjadi di sekitarnya saat ini sudah semakin meluas. Banyak, seorang tetangga yang sebelumnya membesuk suami dan anaknya, juga ikut terserang virus tersebut.
“Kemarin itu, ada tetangga yang besuk ke sini, tadi pagi saya dapat kabar juga terjangkit chikungunya,” katanya. (ALI SYAHRONI/SOE/DIK)