JAKARTA, koranmadura.com – Penambah rasa dan pengawet merupakan zat aditif yang ada di dalam makanan kemasan. Zat ini bisa membuat flu semakin parah.
Zat aditif biasanya ditambahkan pada makanan. Bisa secara langsung pada makanannya atau tidak langsung seperti dalam proses pengolahan, pengemasan maupun penyimpanan.
Zat aditif ini bersifat membantu membuat suatu produk agar tidak cepat rusak karena gangguan jamur, bakteri atau mikroba lainnya. Tetapi beberapa negara, justru pengawet dilarang.
Menurut para peneliti AS yang dikutip dilaman The Independent (09/04/2019), zat aditif bernama Tertiary butylhydroquinone (TBHQ), juga dikenal sebagai E319. Zat ini tidak hanya memperparah gejala flu, tetapi juga dapat mengurangi efektivitas vaksin flu.
Zat aditif dilarang di beberapa negara termasuk Jepang. Sedangkan di Inggris, makanan yang mengandung zat aditif banyak berasal dari Amerika dan Afrika Selatan.
“Jika Anda mendapat vaksin, akan tetapi bagian dari sistem kekebalan tubuh belajar mengenali dan melawan sel yang terinfeksi virus. Makan ini dapat menyebabkan vaksin menjadi kurang efektif,” kata Robert Freeborn, seorang mahasiswa PhD di Michigan State University .
“Studi kami menunjukkan bahwa penelitian tikus yang diet TBHQ memiliki respon kekebalan tubuh yang melemah terhadap infeksi influenza. Dalam tikus percobaan kami, TBHQ menekan fungsi dua jenis sel T. Pada akhirnya, ini mengarah pada gejala yang lebih parah selama infeksi influenza berikutnya,” tambah Freeborn.
Sel T terlibat dalam respons kekebalan terhadap berbagai penyakit, sehingga TBHQ juga dapat berperan dalam penyakit menular lainnya.
TBHQ yang berasal dari bensin yang sering digunakan sebagai pernis, dapat mengganggu memori vaksin untuk melawan virus-virus.
Virus ini lebih mudah ditemukan pada makanan di Amerika Serikat, yang biasanya ada pada makanan kaleng, es krim, microwave popcorn dan nugget.
Dalam penelitian ini Freeborn juga mengatakan cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan melakukan diet rendah lemak dan mengurangi makanan ringan olahan. (DETIK.COM/ROS/VEM)