SUNENEP, koranmadura.com- Pembangunan Taman Bunga (TB) di Jalan Trunojoyo, tepatnya di seberang jalan Masjid Jamik Sumenep baru selesai akhir 2019 lalu. Namun, sejumlah fasilitas mulai tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Salah satunya air mancur yang berada di tengah TB, saat ini tidak berfungsi bahkan hampir setiap hari tidak ada airnya. “Sudah tidak berfungsi, bahkan kabarnya itu antara pembuangan dan penampungan ada ketidak kesesuaian, sehingga saat dihidupkan airnya meluap keluar tempat yang ada,” kata Syahrul Gunawan, salah satu pengunjung, Sabtu, 4 Mei 2019.
Selain itu kata dia, sebagian lampu hias dan lampu penerangan mati. Kondisi tersebut menyebabkan suasana taman bunga kurang elok di pandang.
“Memang sebagian lampu yang awalnya hidup, saat ini mati. Untuk lampu penerangan kabarnya saat ini diganti oleh pihak DLH Sumenep,” ungkapnya.
Pembangunan TB dibiayai oleh Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp5 miliar. Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Permata Lanskap Nusantara dengan nilai kontrak Rp. 4,5 miliar lebih. Namun, hingga saat ini dikabarkan belum diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah. Sehingga, Pemerintah Daerah belum bisa melakukan perbaikan.
“Kabar yang kami dengar begitu, kami harap segera ada penyerahan sehingga Pemerintah Daerah bisa menganggarkan untuk perawatan nanti. Kalau dibiarkan begini, dihawatirkan fasilitasnya banyak yang rusak karena tidak dirawat,” tegas aktivis Sumenep Independen (SI) itu.
Terpisah Kepala Bidang Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep Farida Hasan mengaku telah berkirim surat pemberitahuan kondisi taman bunga pasca pembangunan selesai kepada pejabat pembuat komitmen (PPKo) proyek, namun hingga saat ini belum ada jawaban.
“Sudah mengirimkan surat dua kali ke PPKo proyek, tapi sampai saat ini belum ada respon,” katanya melalui pesan Whatsapp saat dikonfirmasi media. (JUNAIDI/SOE/VEM)