PAMEKASAN, koranmadura.com – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Moch Tarsun, angkat bicara terkait penangkapan guru honorer asal Pamekasan atas nama Khairil Anwar oleh Polda Jatim.
Khairil Anwar ditangkap kasus ujaran kebencian dan ancaman kepada Presiden RI, Joko Widodo.
Menurut Tarsun, panggilan Moch Tarsun, Khairil Anwar memang diketahui asal Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, tetapi Khairil Anwar mengajar di SDN di wilayah Kecamatan Pragaan, Sumenep.
“Kami sudah cek ke Korwil Pendidikan Kecamatan Palengaan, tidak ada guru honorer atas nama Khairil Anwar, ternyata ketika kami telusuri mengajar di Sumenep,” kata Moch Tarsun, Senin, 20 Mei 2019.
Tarsun sendiri berharap kepada semua guru di Pamekasan tidak sembarangan memposting status atau foto di media sosial, agar terhindar dari kasus ujaran kebencian.
“Kami dari awal sudah menyampaian kepada guru agar menjaga netralitas, baik sebelum maupun sesudah Pemilu,” pungkasnya. (RIDWAN/SOE/DIK)