SUMENEP, koranmadura.com – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan kebutuhan bahan pokok selama Ramadan cukup. Sehingga kemungkinan terjadinya lonjakan harga akibat kekurangan stok kecil.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini menjelaskan, hal itu berdasarkan pantauan dirinya di sejumlah pasar yang menjadi titik pantau Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut dia, di Jawa Timur sedikitnya ada 25 pasar yang dijadikan titik pantau oleh BPS. Semuanya tersebar di delapan kabupaten/kota. “Dari 25 titik pantau itu, tiga di antaranya sudah saya kunjungi,” tutur Khofifah, dalam kunjungannya ke Sumenep.
Dari kunjungan dirinya ke tiga pasar yang menjadi titik pantau itu, Khofifah menyimpulkan bahwa stok bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri mendatang aman.
“Beras aman, telur aman, gula aman, daging ayam dan daging sapi aman. Sementara untuk bawang, sebenarnya menurut Perpres tidak termasuk ke dalam bahan pokok. Tapi rupanya juru masak kita, baik di rumah atau restoran, merasa kurang pas kalau bawang putihnya tidak banyak,” ujarnya.
Sehingga, lanjut Khofifah, beberapa waktu lalu sempat terjadi kelangkaan bawang putih. Efeknya terjadi lonjakan harga. Namun per 11 Mei kemarin, bawang putih sudah banyak masuk ke Jawa Timur melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Jumlahnya ditaksir mencapai 85 ribu ton.
“Kami sudah koordinasi, baik dengan pihak bea cukai maupun kepolisian agar bawang putih yang telah merapat ke Tanjung Perak itu segera masuk pasar. Mudah-mudahan paling telat tanggal 15 Mei,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/ROS/VEM)