GARUT, koranmadura.com – Tidak seperti anak-anak biasanya. Seorang bocah berusia tujuh tahun asal Kabupaten Garut terpaksa memikul gerobak bakso tahu untuk jualan keliling. Hal itu ia lakukan agar bisa untuk jajan. Kisahnya jadi inspirasi dan jadi perbincangan di media sosial.
Erwin Utama punya nama. Seorang bocah yang masih duduk di bangku kelas dua di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Al-Muttaqien asal Desa Cintanagara, Kecamatan Cigedug.
Dikutip dari Detikcom, media ini menemui Erwin saat tengah berjualan dan hendak menuju sekolahnya yang berjarak sekitar 200 meter dari kediamannya. Barang-barang yang dibawa Erwin ke madrasah tampak lebih banyak. Tidak hanya bawa peralatan sekolah, dia juga harus memikul gerobak bakso tahu seberat 8-10 kilogram.
Di pundaknya, tanggungan bakso tahu dipikul tubuh mungil Erwin. Namun terlihat kokoh seolah tak pernah lelah memikul beratnya gerobak. Erwin biasa berjualan pukul 7 pagi sambil berangkat ke madrasah. Dia menyusuri kampung-kampung di sepanjang perjalanannya.
Erwin terpaksa berjualan untuk bisa jajan di sekolah. Orang tuanya, Uyu dan Imas diketahui bekerja di luar kota. Sedangkan Erwin tinggal dengan sang bibi. “Sudah lama jualan, sambil sekolah,” ungkap Erwin, Sabtu, 4 Mei 2019.
Akan tetapi, barang dagangan yang setiap hari dibawa Erwin itu ternyata bukan miliknya, melainkan milik salah seorang tetangga. Erwin kebagian jatah uang 30 persen dari hasil penjualan. Uang yang diperolehnya itu untuk jajan dan keperluannya sehari-hari.
Kisah Erwin ini jadi perbincangan warga setelah aksinya saat berjualan beredar di media sosial. Banyak masyarakat yang kagum dan mengapresiasi aksi bocah satu ini. “Saya enggak malu. Uangnya buat jajan,” ungkap Erwin. (DETIK.com/DIK/ROS)