SUMENEP, koranmadura.com – Masyarakat, khususnya di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diimbau agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas. Pasalnya kini mulai peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
“Untuk peralihan musim hujan ke kemarau di wilayah Jawa Timur, khususnya Sumenep, ialah pada akhir April atau di bulan Mei,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Usman Khalid.
Dia mengatakan, di masa peralihan masyarakat harus lebih antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya hal-hal tak diinginkan. Misalnya bencana angin puting beliung. Sebab saat masa pancaroba potensi terdapatnya awan Cumulonimbus (CB) lebih meningkat.
Di samping itu, sambungnya, pada saat pancaroba juga sering terjadi peningkatan curah hujan yang berdurasi singkat disertai angin kencang. “Di masa-masa seperti ini patut kita meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya.
Sementara mengenai adanya peningkatan curah hujan dalam beberapa hari terakhir di kabupaten paling timur Pulau Madura, dan secara umum di Jawa Timur, selain karena peralihan musim juga akibat adanya aktivitas gelombang atmosfer Madden Julian Ocillation (MJO) fase basah.
Diungkapkan, kondisi peningkatan curah hujan merupakan dampak dari fenomena alam tersebut. Menurut dia, berdasarkan hasil prakirawan akan terjadi hingga tanggal 7 Mei mendatang. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)