SUMENEP, koranmadura.com – Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 telah usai digelar 17 April 2019. Namun, pesta demokrasi itu masih menyisakan omongan-omongan di kalangan masyarakat, wabil khusus tentang ongkos politik yang mahal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh koranmadura.com dari berbagai sumber, sejumlah calon legislatif (Caleg) dikabarkan mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk duduk di kursi legislatif.
Bahkan, informasi yang berkembang di Kantor DPRD Sumenep, sebagian caleg ada yang sampai menghabiskan dana lebih dari Rp 3 miliar. Sebab, ongkos politik di pemilu tahun ini lebih besar dibandingkan biaya politik 2014 lalu.
Informasinya, biaya operasional untuk satu suara paling rendah Rp 50 ribu, bahkan ada yang lebih Rp 100 ribu. Biaya tersebut tidak termasuk operasional tim dan biaya Alat Peraga Kampanye (APK), seperti pemasangan dan pengadaan banner, stiker dan juga yang lain.
“Biaya politik memang cukup besar dibandingkan dengan periode sebelumnya,” kata M anggota dewan yang juga menjadi Caleg lalu.
Sebab, Pemilu tahun ini biaya operasional yang dikeluarkan memang cukup tinggi. Bahkan, ada sampai tiga kali lipat dari periode sebelumnya. “Mungkin operasional politik itu paling rendah Rp 1 miliar. Kabarnya ada yang lebih dari itu,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan angota dewan yang juga Caleg M. Ramzi. Menurutnya, biaya operasional jauh lebih tinggi dari periode sebelumnya.
“Bisa jadi satu miliar lebih, bahkan saya dengar ada yang sampai lebih Rp 3 miliar. Tapi itu perlu dikroscek kebenarannya. Takut hanya sekadar isu,” tuturnya.
Bisa jadi, terang politis Hanura ini, angka yang cukup besar itu terjadi kepada caleg baru untuk jadi. Sebab, masih pengenalan.
“Kalau caleg baru mungkin memang besar. Atau bisa jadi, incumbent tak begitu peduli terhadap konstituenya. Jadi butuh biaya besar,” ungkapnya.
Anggota Komisi III ini menuturkan, pihaknya menyesalkan banyaknya operasional yang sangat tinggi itu. Ini menandakan jika idealisme lebih mengarah pada pragmatisme. “Saya yakin ini pasti ada yang salah. Semoga ke depan lebih baik,” tegasnya. (JUNAIDI/SOE/DIK)