KORANMADURA.com – Kebijakan pemerintah berupa pembatasan akses media sosial (medsos) berdampak pada pelaku bisnis desain interior di Wonogiri. Mereka mengaku mengalami penurunan pesanan hingga 30%.
“Sejak ada pembatasan medsos itu, pesanan yang masuk ke kami turun antara 20-30%,” ujar IT and Marketing CV Tridaya Interior, Ari Moreno kepada detikcom di ruangannya, Jumat (24/5/2019).
Menurut dia, pesanan desain interior maupun pembuatan furniture keperluan interior selama ini mengandalkan whatsApp (WA). Demikian juga untuk pemasaran dan layanan konsultasi jasa desain interior.
Sejak pemerintah membatasi akses ke WA dan sejumlah medsos lainnya, beberapa hari lalu, pesanan dari pelanggan berkurang. Pada hari biasa kadang sampai ada 3 pesanan, ketika terjadi pembatasan, turun menjadi hanya satu pesanan.
“Itu saja pesanan yang datang melalui telepon langsung. Intinya pembatasan itu sangat berpengaruh besar,” jelas Ari.
Lantaran itu, dia meminta pemerintah segera mencabut pembatasan itu. Memang, tandas dia, saat ini akses ke medsos sudah agak lancar daripada hari pertama pemberlakuan pembatasan. Namun tetap saja belum berpengaruh banyak pada kenaikan pesanan seperti sebelumnya.
“Mau kirim foto atau video detail produk masih susah, kadang gagal terunduh,” sebut Ari.
Perusahaan yang dia kelola selama ini banyak mengerjakan desain interior di sejumlah kota besar. Bahkan sampai ke Jakarta. Dalam satu bulan omzet mencapai ratusan juta bahkan bisa tembus di atas satu miliar. Perusahaan itu juga melayani pembuatan furniture.
“Segala macam desain interior dan furniture interior, bahkan sampai kitchen set. Ya untuk kantor, hotel, apartemen, dan perumahan,” beber Ari. (detik.com/ROS/VEM)