SUMENEP, koranmadura.com – Aksi 22 Mei 2019 yang berakhir rusuh dan anarkis hingga jatuhnya korban membauat banyak kalangan khawatir akan terancamnya stabilitas dan keamanan negara.
Atas dasar itulah, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Kabupaten Sumenep mengajak semua pihak untuk bersatu.
Ketua IPNU Sumenep, Musyfiqurrahman menyayangkan aksi damai yang berujung dengan kerusuhan dan tindakan anarkis tersebut. Dirinya mengharap aparat dapat menyelesaikannya secara bijak demi stabilitas negara.
“Kami sangat menyayangkan Aksi Damai 22 Mei yang diciderai dengan kerusuhan dan tindakan anarkis. Kejadian ini perlu segera ditindaklanjuti, para pelaku atau pihak yang dengan sengaja melakukan penyerangan secara anarkis terhadap aparat maupun pembakaran pada fasilitas umum harus ditindak dengan tegas” kata Musyfik, sapaan akrabnya, Jumat, 24 Mei 2019.
Musyfiq menambahkan bahwa IPNU mempercayakan sepenuhnya kepada polisi. “Dan kami memberi percaya sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk menyelesaikannya. Tujuan utamanya yakni kedamaian dan keamanan negara,” imbuhnya.
Sementara Ketua PC PMII Sumenep Suryadi mengimbau agar seluruh elemen mahasiswa dan pemuda dapat membangun narasi positif baik di media sosial maupun dunia nyata. Selain itu, ia mengajak semua masyarakat untuk tidak terprovokasi.
“Kita tidak boleh terprovokasi dan melakukan tindakan yang dapat memicu keributan utamanya di daerah-daerah. Kita hidup di negara demokrasi, mari bangun narasi positif untuk mennyejukkan suasana yang mulai berimbas ke beberapa daerah,” jelas Suryadi.
Senada dengan IPNU dan PMII, Ketua DPC GMNI Sumenep, Maskiyatun mengajak mahasiswa menjadi contoh dalam menjauhkan masyarakat dari berbagai tindakan provokatif.
“Mahasiswa harus mampu menjadi teladan untuk menjauhkan tindakan atau pun upaya provokatif di tengah masyarakat. Kabarkan informasi positif, jauhkan masyarakat dari berita hoax. Dan kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya.
Berangkat dari itu, demi menjaga stabilitas dan kemananan negara dari pihak pemecah belah, PC PMII Sumenep, PC IPNU Sumenep dan DPC GMNI Sumenep membuat surat edaran (SE) yang berisikan tentang dukungan terhadap Lembaga Pemerintah KPU-Bawaslu serta TNI-Polri dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
Berikut pernyataan Resmi Bersama antara PC IPNU Sumenep, PC PMII Sumenep serta DPC GMNI Sumenep:
- Menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setiggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2019 mulai dari KPU, Bawaslu, TNI, Polri dan seluruh rakyat Indonesia serta Memberikan Kepercayaan Sepenuhnya kepada lembaga Pemerintah berwenang dalam penyelesaian tugasnya.
- Sangat menyayangkan terhadap tindakan anarkis yang terjadi dalam Aksi Damai 22 Mei kemarin dan Kerusuhan di berbagai daerah karena tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
- Mendukung dan Mendorong aparat keamanan TNI-POLRI untuk melakukam tindakan kepada oknum maupu Aktor intelektual Kerusuhan yang mengusik kebinnekaan bangsa dengan melakukan hasutan penolakan terhadap hasil penghitungan pilpres 2019 oleh penyelenggara dan menciderai asas demokrasi bangsa.
- Mengajak seluruh Masyarakat di Kabupaten Sumenep untuk tidak terprovokasi maupun melakukan tindakan yang dapat memicu suasana keruh dan mengganggu stabilitas serta keamanan masyarakat lebih luas dan mempercayakannya kepada pihak berwenang.
Surat pernyataan tersebut ditandatangani langsung oleh Musyfiqurrahman Ketua PC IPNU Kabupaten Sumenep dan Suryadi Ketua PC PMII Sumenep serta Maskiyatun Ketua DPC GMNI Kabupaten Sumenep tertanggal 23 Mei 2019. (MADANI/SOE/DIK)