BANGKALAN, koranmadura.com – Pengrajin kasur tradisional yang ada di Desa Kranggan Barat, Tanah Merah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur banyak yang gulung tikar. Mereka kalah saing dengan kasur-kasur kekinian.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Bangkalan, Ali Afandi mengatakan bahwa selama ini para pengrajin kasur di wilayahnya hanya fokus pada motif yang lama, sementara persaingan semakin ketat. Sehingga mereka merasa kesulitan menjual hasil produknya di pasaran.
“Jika produk kasur tradisional hanya itu-itu saja motifnya pasti kalah dengan kasur modern yang banyak motifnya,” tutur Ali, Sapaan Akrabnya Ali Afandi, Selasa 07 Mei 2019.
Baca: Nasib Pengrajin Kasur Tradisional di Bangkalan dalam Bayang-bayang Spring Bed
Namu pihak Dinas Koperasi dan UMKM Bangkalan akan melihat kondisi kegiatan di dinasnya. Jika ada kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas SDM pengrajin, pihaknya akan mengundang untuk ikut pelatihan.
“Kita akan lihat jika ada kegiatan pelatihan yang menyentuh kepada pengrajin kasur tradisional maka kita bisa kelompokkan lagi,” tuturnya. (MAIL/SOE/DIK)