SAMPANG, koranmadura.com – Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandi menang telak atas paslon Jokowi-Ma’ruf Amin di Sampang, Madura, Jawa Timur. Kemenangan paslon 02 tersebut diklaim sebesar 77 persen.
“Kami hanya kalah di Kecamatan Sreseh, kalahnya pun sedikit yaitu 5 ribu dari paslon nomor urut 01. Kami secara keseluruhan menang sekitar 77 persen se Kabupaten Sampang. Sementara untuk angka konkretnya kami masih nunggu DB1 dari KPU. Tapi sudah kami pastikan kemenangan paslon Probowo-Sandi mutlak di Sampang,” ujar Fauzan Adhima selaku Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi Kabupaten Sampang, Sabtu, 4 Mei 2019.
Menurut Fauzan, sapaan akrabnya, 77 persen perolehan suara Prabowo-Sandi dari belasan kecamatan.
“Rata-rata kami menang perolehan suara di atas 50 persen. Bahkan di daerah Ketapang yang awalnya suara kami kalah ternyata menang luar biasa,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf, Mohammad Norahmad mengaku legawa atas kekalahan mutlak atas perolehan suara paslon yang didukungnya.
“Kami menerima kekalahan suara Jokowi-Ma’uf Amin di kabupaten Sampang. Dengan gantlemant kami akui ke kubu Probowo-Sandi, bahwa di Sampang kami kalah mutlak, mereka memperoleh 70-75 persen,” katanya mengakui keunggulan lawannya.
Menurut Norahmad, kekalahan di Sampang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya terkait pembicaraan yang menyinggung perasaan para kiai maupun ulama serta para petinggi di Sampang, sehingga tingkat kredibilitas paslon Jokowi-Ma’ruf sejak seminggu sebelum pelaksanaan pemungutan suara mengalami penurunan.
“Kami sudah laporkan ke pusat, dan di pusat menanggapi kecewa atas kekalahan ini. Tapi karena kondisinya seperti ini, kami tidak menginnginkan kondisi di Sampang jadi keruh,” tambahnya.
Meski kalah mutlak, pihaknya mengaku untuk di Kabupaten Sampang Jokowi-Ma’ruf tidak kalau di semua kecamatan. Jokowi menang di Kecamatan Sreseh dan Kedungdung saja.
“Yang di Kedungdung menang tipis dan Sreseh menang banyak. Tapi rata-rata di Kecamatan lainnya kalah mutlak. Padahal tiga bulan sebelum pelaksanaan pemungutan, kami telah menargetkan perolehan suara untuk paslon Jokowi-Ma’ruf Amin yaitu sebanyak 65 persen,” ujarnya. (Muhlis/SOE/VEM)