PAMEKASAN, koranmadura.com – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Pejuang Demokrasi (ARPD) melakukan aksi demo ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis, 02 Mei 2019.
Mereka menuntut Bawaslu agar merekomendasikan penghitungan ulang di sejumlah TPS yang ada di Kecamatan Pademawu. Karena mereka menduga, ada serangkaian kecurangan yang dilakukan oknum seperti pengelembungan suara hingga sejumlah logistik yang tidak ada sebelum rekapitulasi selesai.
Ketua Aliansi Rakyat Pejuang Demokrasi, Nor Faisal menegaskan bahwa salah satu dasar tuntutan hitung ulang ke kepihak Bawaslu karena di TPS 11 dan 14 Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Pademawu hasilnya tidak sama. Selain itu, juga tercium kongkalikong antara PPK dan Panwascam.
“Kami minta hitung ulang surat suara di sejumlah di TPS Kecamatan Pademawu lantarn diduga PPK dan Panwascam melakukan kecurangan, seperti pengelembungan suara dan sejumlah logistik sudah tidak ada sebelum rekapitulasi selesai,” teriak Koorlap Faisal.
Faizal menilai menilai banyak terjadi kejanggalan pada proses rekapitulasi, sehingga menodai kesucian suara rakyat. “Tentu hal ini banyak terjadi kejanggalan-kejanggalan,” tambahnya.
Para demontran mengancam bakal memboikot hasil pemilu di Pamekasan jika tuntutannya tidak dipenuhi. “Jika tuntutan kami tidak terpenuhi, maka kami akan melakukan baikot hasil Pemilu di Kabupaten Pamekasan,” ancamnya.
Sampai berita ini turunkan, para pendemo masih belum ditemui oleh Bawaslu Pamekasan. (SUDUR/SOE/DAN)