PAMEKASAN, koranmadura.com – Banyak desa di bagian utara Kabupaten Pamekasan menjadi daerah langganan terdampak kekeringan tiap tahunnya di musim kemarau. Untuk mengatasi itu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kesulitan mendapatkan sumber mata air yang layak dikelola.
Hal itu disampaikan Direktur PDAM Pamekasan Agoes Bachtiar. Menurutnya, PDAM telah melakukan survei sejumlah lokasi di wilayah utara yang berpotensi terdapat sumber matar air, namun hasilnya tidak seperti yang diinginkan.
“Sebenarnya banyak sumber mata air yang kami temukan, hanya sumber-sumber kecil tidak pontensial kami kelola. Mata air yang kami cari itu debitnya 5 hingga 7,5 liter per detik, biar bisa disalurkan untuk masyarakat banyak dan mengurangi dampak kekeringan di musim kemarau,” kata Agoes.
Sementara, lanjutnya, mata air yang ditemukan saat survei debitnya kecil 1-4 liter per detik, yang masuk kategori sumber mata air kecil yang cukup dikelola masyarakat. Sedianya terdapat sumber mata air yang berpotensi dikelola PDAM, yang berlokasi di Desa Kapong dan Sotabar Kecamatan Batumarmar.
“Tapi, masih dalam proses perencanaan. Kalau sumber mata air itu bisa dikelola PDAM, akan mengurangi krisis air di waliayah utara. Namun untuk bisa beroprasi, kami perkirakan membutuhkan anggaran miliaran rupiah,” katanya. (ALI SYAHRONI/ROS/VEM)