SAMPANG, koranmadura.com – Kasus dugaan penembakan yang terjadi terhadap H Sattar (49), seorang pengusaha asal Desa Pecanggaan, Kecamatan Pengarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, belum juga terungkap. Polisi Resor (Polres) setempat mengaku minim saksi dan barang bukti dalam mengungkap kasus itu.
“Belum mas, karena kami kesulitan saksi mata pada saat kejadian tersebut. Untuk alat yang digunakan pelaku saat melukai korban, kami belum bisa memastikan apakah jenis senpi atau sejenis shoft gun karena saat olah TKP, proyektilnya tidak ditemukan,” kata Kapolres Sampang, AKBP Budi Wardiman melalui Kasubag Humas Polres, Ipda Puji Eko Waluyo, Senin, 10 Juni 2019.
Namun begitu, pihaknya berjanji mengungkap kasus tersebut meski saat ini kondisinya minim saksi dan bukti.
“Kami hanya masih bisa memintai keterangan dari pihak keluarga saja, tapi kami tetap berusaha mengungkap kasus itu,” janji nya.
Sekadar diketahui, korban merupakan pengusaha priok terkemuka di Kecamatan Pengarengan. Pengusaha ini diduga menjadi korban penembakan orang misterius ketika hendak melaksanakan ibadah salat tarawih pada Kamis, 23 Mei 2019 lalu, di depan rumah salah satu keluarganya.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka di bagian tangan kanan dan menembus paha kiri hingga membuat jari kelingkingnya terputus. (MUHLIS/ROS/VEM)