SUMENEP, koranmadura.com – Mendekati musim panen perdana tahun 2019, harga garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur anjlok. Saat ini harga garam berkisar Rp 400 – 500 ribu per ton. Sebelumnya, harga kristal putih itu mencapai Rp 700-800 ribu per ton.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan Sumenep, Arief Rusdi meminta, meski harga alami mengalami penurunan, petambak garam diminta untuk mempertahankan kualitas. Sehingga nanti harga garam lebih mahal.
“Kalau kualitasnya meningkat maka harga yang diinginkan akan tercapai,” katanya.
Saat ini, sejumlah petambak garam di Kabupaten Sumenep mulai memasuki masa panen raya. Namun sebagian petambak garam baru persiapan lahan.
Salah satu dampak anjloknya harga, petambak melakukan tunda jual untuk hasil produksi garam 2018 lalu. Mereka baru akan menjual hasil taninya ketika harga kembali normal.
Salah satu petani garam asal Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Achmad Suri mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab anjloknya harga garam. Karena belum ada pemberitahuan dari pihak terkait penyebab anjloknya garam rakyat.
“Kami barharap harga garam kembali stabil. Karena apabila harga tetap seperti saat ini, petani bisa rugi. Kami juga membutuhkan perhatian pemerintah,” katanya. (JUNAIDI/ROS/VEM)