BANGKALAN, koranmadura.com – Penerimaan siswa baru tingkat SMA/SMK di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mendapat perlakuan khusus dari Dinas Pendidikan (Diknas) Jawa Timur Wilayah Bangkalan meski PPDB sudah ditutup.
Perlakuan khusus ini diberikan lantaran mayoritas sekolah negeri di tingkat SMA/SMK banyak yang tidak memenuhi pagu.
Kepala Cabang Diknas Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Sunarto menyampaikan bahwa kabupaten yang berada di paling ujung barat pulau Madura ini tidak bisa disamakan dengan sekolah SMA/SMK yang ada di Surabaya. Menurutnya, PPDB di Bangkalan sering menemukan kendala, salah salah satunya telat mendaftar.
“Alasannya karena diajak oleh pamannya ke luar kota, sehingga telat ingin mendaftar. Jika seperti itu kita ingin menolak. Tentunya kami tidak akan menolaknya selama pagunya belum penuh,” kata Sunarto.
Pihaknya memiliki alasan untuk memberikan toleransi kepada anak-anak didik yang mendaftar melewati jadwal yang sudah ditentukan.
“Karena hak untuk mendapatkan pendidikan itu merupakan hak mendasar masyarakat, jadi tidak ada alasan untuk menolak karena itu salah satu kewajiban bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada orang tua (wali) yang ada di Bangkalan agar tetap menyekolahkan putra putrinya agar mendapatkan pendidikan. Apalagi, lanjut Sunarto, biaya SPP setiap bulannya sudah ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui program pendidikan gratis berkualitas (Tistas)
“Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat Bangkalan untuk tidak menyekolahkan anaknya karena telat mendaftar, kami sudah memberikan toleransi, bahkan soal biaya sudah ditanggung oleh pemerintah,” harapnya. (MAIL/SOE/DIK)