JAKARTA, koranmadura.com – Libur lebaran biasanya kita belanja habis-habisan. Tak sadar, biasanya tagihan kartu kredit pun menjadi meningkat secara drastis. Lalu bagaimana cara agar tidak terjebak utang kartu kredit?
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andy Nugroho menjelaskan, sebenarnya masyarakat harus benar-benar memahami dan mengetahui kegunaan kartu kredit dalam berbelanja.
“Pertama itu harus paham dan ingat jika belanja dengan kartu kredit bukan berarti penghasilan kita bertambah, namun itu adalah utang dan harus dilunasi nantinya,” kata Andy, Selasa, 11 Juni 2019.
Dia menyampaikan, seandainya terpaksa menggunakan kartu kredit, usahakan nilai yang digunakan tidak lebih besar dari penghasilan yang didapatkan. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan ketidakmampuan bayar tagihan di bulan berikutnya.
“Jangan sampai lebih besar dari gaji tagihan kartu kreditnya, kalau memang harus belanja dengan kartu kredit usahakan berkomitmen untuk melunasi tagihan sebelum atau pas jatuh tempo,” ujar dia.
Sementara General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AAKI) Steve Marta menjelaskan, supaya tak terlilit kartu kredit, sebaiknya pemegang sudah memiliki perhitungan pembayaran bulan depan.
Menurutnya, pengguna harus menyisihkan pendapatan untuk pemakaian yang sudah dilakukan. Penggunaan kartu kredit juga harus dilakukan secara sadar dan terencana, jangan sampai khilaf atau lupa saat berbelanja menggunakan kartu tersebut.
Dia menjelaskan, jangan sekali-kali menggunakan fasilitas tarik tunai untuk membayar tagihan. Hal ini pasti akan memberatkan pemegang kartu.
“Karena dengan tarik tunai, bunga atau biaya administrasi yang dikenakan akan lebih mahal. Jangan untuk gali lubang tutup lubang, itu tidak akan selesai,” ujar Steve.
Steve menjelaskan, agar tidak mendapatkan tagihan yang membengkak pemilik kartu kredit memang harus bijak dalam menggunakan kartu utang tersebut.
“Meskipun limit kartu kreditnya besar, jangan jadikan itu sebagai uang tunai. Tetap anggap sebagai kartu kredit yang kita gunakan dan bulan depan ada kewajiban untuk membayarnya,” kata Steve. (DETIK.com/ROS/VEM)