SUMENEP, koranmadura.com – Perahu kayu yang berangkat dari Pulau Gua-Gua, Kecamatan/Pulau Raas, tujuan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, tenggelam diduga akibat diterjang ombak.
Kejadian nahas itu sekitar pukul 14.30 WIB. Aparat kepolisian di Polsek Dungkek mendapat informasi tersebut sekitar pukuln15.00 WIB.
Lalu berapa ketinggian ombak saat kejadian?
Terkait kondisi gelombang laut di sekitar lokasi pada saat kejadian, koranmadura.com telah mencoba mengonfirmasi kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget.
Namun Kepala BMKG Kalianget, Usman Holid belum bisa memastikan sebab masih dalam proses analisis. “Mohon ditunggu analisis dari kami,” ujarnya, melalui pesan WhatsApps (WA).
Sementara itu, menurut keterangan Kasatpolair Polres Sumenep, AKP Ludwi Yarsa P beberapa saat setelah kejadian, tepatnya pukul 17.30 WIB, ketinggian gelombang di wilayah perairan Dungkek, Giliyang dan Raas sekitar 3 meter. Dengan kecepatan angin antara 25 hingga 30 knot.
“Saat ini seperti kita lihat bersama, kondisi gelombang laut untuk wilayah perairan antara Dungkek, Giliyang dan Raas sekitar 3 meter. Dan kecepatan angin sekitar 25 sampai 30 knot,” ungkapnya.
Baca:
- Laka Laut, Perahu dari Guwa-Guwa Tujuan Kalianget Tenggelam
- Sembilan Korban Perahu Tenggelam di Sumenep belum Ditemukan, Basarnas Menuju TKP
- Ini Kesaksian Korban Selamat Perahu Tenggelam di Sumenep
Sebelumnya, salah seorang korban selamat dalam peristiwa itu, Ahmadiyansyah mengungkapkan, saat perahu akan berangkat dari Pulau Gua-Gua kondisi cuaca masih kondusif. Namun di tengah perjalan tiba-tiba ombak datang menerjang perahu yang ditumpanginya.
Menurut dia, saat dihantam ombak pertama kali perahu “hanya” oleng. Namun saat dihantam untuk kedua kalinya, perahu tiba-tiba terbalik bersama seluruh penumpang.
“Waktu dihajar gelombang yang pertama kapal miring. Tapi tidak terbalik. Tapi setelah itu langsung dihajar gelombang yang kedua, dan kapal langsung terbalik. Saat itu posisi perahu di perairan sekitar Giliyang,” ungkapnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)