PAMEKASAN, Koranmadura.com – Memasuki musim kemarau tahun ini, masyarakat di sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan, mulai kesulitan mendapat air bersih. Salah satunya di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, yang sudah dua pekan terakhir krisis air bersih.
Seperti yang disampaikan warga Dusun Rombesen, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Istiqomah. Menurut ibu rumah tangga ini, desanya jadi langganan krisis air bersih setiap tahunnya saat musim kemarau tiba.
Dikatakan, kesulitan air mulai dirasakan sejumlah warga Desa Larangan Tokol, Tlesah, dan Baddurih, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan airnya, sebagaian warga terpaksa harus membeli.
“Harga air bersih antara Rp 70 ribu hingga Rp 90 ribu per tangki, tergantung pada kapasitas dan jarak tempuh tujuan. Bahkan sebagaian warga harus mencari air bersih ke sumur di sawah bagi yang tidak mampu beli, agar tetap bisa terpenuhi kebutuhan airnya,” Istiqomah.
Sementara itu, Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Budi Cahyono mengatakan saat ini sudah mulai masuk musim kemarau. Namun, sejauh ini belum ada usulan dari bawah tentang krisis air yang terjadi.
“Kalau ada masyarakat yang sudah mengalami krisis air, segera laporan ke pihak desa agar diusulkan bertingkat, mulai dari desa, Kecamatan dan ke BPBD. Biar nanti bisa jadi rujukan penyaluran bantuan air bersih gratis dari pemkab. Sembari kami menunggu hasil koordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) sebagai acuan penerbitan darurat kekeringan,” kata Budi. (ALI SYAHRONI/ROS/VEM)