PAMEKASAN, koranmadura.com – Kinerja Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dinilai mengecewakan. Hal itu setelah gagal mengelola videotron yang belum memberikan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) secara signifikan. Dari target pendapatan Rp 10 juta dalam satu tahun anggaran, realisasinya baru Rp 1 juta.
“Anggaran yang dikeluarkan cukup banyak, satu titik menghabiskan uang rakyat senilai Rp 1.684.190.000 atau Rp 1,6 miliar. Dan Pamekasan punya dua videotron, hampir Rp 3 M yang dihabiskan,” kata Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail, Jumat, 28 Juni 2019.
Lanjutnya, sempai saat ini, videotron yang tayang itu bisa dikatakan fokus ke iklan program pemerintah dan nyaris tidak ada pengusaha yang masang iklan di sana.
“Iya jadi akibatnya, fasilitas yang dibangun menggunakan dana pemerintah itu tidak menyumbangkan pendapatan asli Daerah (PAD) secara optimal,” tambahnya.
Pihaknya berjanji, akan melakukan pemanggilan kepada pihak terkait untuk melakukan evaluasi soal keberlanjutan videotron tersebut. “Kita akan segera melakukan evaluasi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Pamekasan, Bahrun mengakui, tahun ini target PAD yang bernilai Rp 10 juta meleset. Hingga saat ini, pendapatan dari videotron tersebut baru berjumlah Rp 1 juta.
Dilanjutkan Bahrun, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengusaha swasta untuk memasang iklan di vedeotron tersebut. “Terbuka untuk umum, silahkan yang mau pasang. Itu komirsial, iya karena masyarakatnya aja males,” ujarnya. (SUDUR/ROS/VEM)