SUMENEP, koranmadura.com – Sekitar 45 persen atau hampir 50 persen Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang akan menunaikan ibadah haji tahun 1440 Hijriah disebut berisiko tinggi.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, A. Rifa’i Hasyim menuturkan, JCH berisiko tinggi ini rata-rata karena faktor usia, yaitu 60 tahun ke atas.
“Tetus yang kedua ada beberapa jemaah yang belum berumur 60 tahun tapi memiliki riwayat penyakit. Seperti diabetes dan kolesterol,” ujarnya, Jumat, 14 Juni 2019.
Untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, pihaknya bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep telah melakukan upaya antisipatif dengan terus menjaga kesehatan dan kebugaran para jemaah.
“Di dalam setiap pertemuan kami selalu menyampaikan agar para jemaah, khususnya yang masuk kategori risti, agar senantiasa menjaga kesehatan dengan rajin berolahraga,” ujar dia.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar menghindari makanan-makanan yang memang direkomendasikan oleh tenaga medis untuk tidak dimakan. “Obat-obatan yang diberikan tenaga medis juga jangan sampai diabaikan,” tambahnya.
Sekadar diketahui, jumlah JCH asal kabupaten paling timur Pulau Madura yang fiks akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini sebanyak 752 orang. “Dengan catatan, JCH cadangan terus bergerak. Artinya kalau ada yang gagal, ada cadangan yang langsung masuk,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)