BANGKALAN, koranmadura.com – Masyarakat yang berpartisipasi ikut program Keluarga Berencan (KB) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengalami penurunan. Hal itu berdasarkan data prevalensi KB di kabupaten setempat yang diperoleh koranmadura.com, Jumat, 21 Juni 2019.
Tercatat pada tahun 2017 tingkat privalensi program KB di Bangkalan sebesar 72,97%. Pada tahun 2018 tingkat prevalensinya sebasar 71,99%. Sedangkan pada tahun 2019 hingga bulan April tingkat prevalensinya sebesar 67,88%.
Diketahui, prevalensi menjadi tolak ukur tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat. Prevalensi merupakan prosentase pasangan usia subur (PUS) yang ikut KB. Jika prosentasenya tinggi maka tingkat kesadarannya juga tinggi.
Kabid Bidang Keluarga Berencana, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB) Moh. Moesjaffak menjelaskan, menurunnya partisipasi masyarakat yang ikut KB dikarenakan banyak faktor, salah satunya karena sifat keras kepala.
Menurut Moesjaffak, masyarakat ingin memiliki anak lebih dari dua orang atau melebihi dari target program KB yang cukup 2 anak saja. “Karena dengan banyak anak akan mengurangi usia umur, dan juga tidak stabilnya ekonomi keluarga. Sedangkan anjuran dari kami cukup memiliki anak dua,” katanya.
Namun demikian, pihaknya akan tetap melakukan sosialisasi melalui tenaga penyuluh yang ada di kecamatan untuk mengkampanyekan program KB.
“Kami tetap berusaha memberikan sosialisasi agar masyakat bangkalan sadar bahwa penting ikut KB,” ungkapnya. (MAIL/ROS/DIK)