SUMENEP, koranmadura.com – Motif penganiayaan yang menimpa Faizun (29), bukan Faisol (35), warga Desa Campaka, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai terkuak. Aksi tersebut diduga karena berlatar belakang asmara.
“Motif Asmara/Cemburu,” kata AKP. Suwardi, Kapolsek Pasongsongan saat dikonfirmasi melalui sambungan Whatsapp.
Baca: Petani Asal Pasongsongan Dibacok saat Siram Tembakau
Aksi kejahatan itu terjadi pada Senin, 24 Juni 2019 saat korban sedang menyiram tembakau di lahan miliknya, di Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan.
Sementara aksi penganiyaan yang menyebabkan korban luka di bagian kepalanya, diduga dilakukan oleh inisial KT (27), warga Dusun Pandian Laok, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan.
Saat ini, kata Suwardi, masih dilakukan pengejaran untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Anak buah msih Ngejar pelaku,” ungkapnya.
Usai peristiwa itu terjadi, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Rubaru untuk mendapatkan perawatan medis. (JUNAIDI/ROS/VEM)