SUMENEP, koranmadura.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum memberikan santunan kepada keluarga korban tenggelamnya KM Arim Jaya yang meninggal dunia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd. Rahman Riadi mengatakan, pada prinsipnya, Pemkab sudah siap untuk memberikan santunan kepada para korban.
Bahkan, pihaknya juga akan mengupayakan agar ada santunan juga dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga nntinya bantuan itu bisa disatukan dengan santunan dari Pemkab.
Namun yang jadi kendala, sambungnya, para keluarga korban saat ini sudah pulang ke rumah mereka di Pulau Gua-Gua. Sehingga santunan belum diberikan. Pemkab juga masih menunggu momen yang pas mengingat sekarang masih suasana duka.
“Jadi untuk sementara, kami masih menunggu momen yang baik untuk memberikan santunan itu. Kami rencanakan santunan diberikan langsung oleh Bapak Bupati, sekalian dengan dari provinsi,” katanya.
Mengenai besaran santunan yang akan diberikan, menurut mantan Sekretaris Bappeda Sumenep ini, sesuai Perbup, ialah Rp 2,5 juta per korban dari Pemkab. Sementara dari Pemprov sebesar Rp 5 juta. “Nanti kami urus sehingga bisa disalurkan bersamaan,” tambah Rahman.
Seperti diketahui, KM Arim Jaya tenggelam dalam perjalan dari Pulau Gua-Gua, Kecamatan/Pulau Raas menuju Pelabuhan Kalianget, tepatnya di wilayah perairan Pulau Giliyang-Pulau Sapudi, Senin, 17 Juni 2019. Saat itu kapal berpenumpang 60 orang.
Dari keseluruhan penumpang, sejauh ini sudah 59 ditemukan. Sebanyak 21 di antaranya meninggal dunia, 38 orang dalam kondisi selamat. Sementara sisanya, satu korban masih dicari. FATHOL ALIF/SOE/VEM