PAMEKASAN, koranmadura.com – Puncak kekeringan di beberapa kecamatan dan desa di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diperkirakan terjadi bulan Juli dan Agustus 2019. Hal itu diungkapkan Kepala BPBD setempat, Akmalul Firdaus.
Menurutnya, hal itu sesuai dengan kondisi geografis di Pamekasan. “Sesuai dengan kondisi geografis yang berada di Pamekasan ini, Bulan Juli dan Agustus ada beberapa kecamatan dan desa yang akan diperediksi akan mengalami kekeringan,” katanya, Kamis, 27 Juni 2019.
Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya akan melakukan pendataan pada tempat yang diperkirakan mengalami kekeringan tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan siaga darurat menghadapi puncak kekeringan yang akan melanda.
“Kami masih melakukan Proses pendataan ke masing-masing kecamatan dan desa. Karena sekarang sudah masuk ke transisi. Secara administratif kami akan mengajukan siaga darurat kekeringan tahapannya begitu, terus akan masuk pada tanggap darurat kekeringan,” urainya.
Siaga darurat kekeringan, lanjut dia, akan dilakukan untuk mempersiapkan pendistribusian air bersih kepada tempat-tempat terdampak nantinya.
“Kami nanti ketika sudah masuk pada musim kekeringan akan kami lakukan untuk distribusi air yang untuk saat ini dilakukan proses administrasi,” pungkasnya. (SUDUR/ROS/VEM)