SUMENEP, koranmadura.com – Kualitas beras untuk rakyat sejahtera (Rastra) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dinilai tidak layak dikonsumsi. Selain jelek, juga banyak yang berkutu.
Hal itu diketahui setelah Kepala Perum Bulog Divre Jawa Timur, Muhamad Hasyim mengecek keberadaan beras di Perum Bulog Kabupaten Sumenep dalam rangka kunjungan kerja, Selasa, 25 Juni 2019.
Muhamad Hasyim mengatakan rusaknya kualitas beras itu dikarenakan lama tersimpan di gudang dan tidak cepat disalurkan.
“Beras itu sebanarnya bagus apabila datang hari ini misalnya, minggu depan atau akhir bulan disalurkan. Tapi kalau beras itu disimpan bertahun-tahun pasti itu ada kutunya,” katanya pada sejumlah media.
Dikatakan, apabila diketahui kualitas beras rusak seperti mulai berkutu, pihak bulog langsung melakukan perawatan. “Perawatan dilakukan secara berkala, ada yang setiap bulan dan ada juga tiga bulan sekali,” jelasnya.
Sementara faktor lain penyebab rusaknya kualitas itu karena bawaan berasnya atau karena hasil dari sanitasi.
“Tetapi sepertinya kalau beras di sini tidak terlalu lama. Karena memang kapasitas gudang hanya 2.000 ton. Sedangkan penerima manfaat sekitar 1.200 orang (per bulan),” tegasnya.
Sesuai data Pemkab Sumenep, jumlah penerima manfaat Rastra 2019 sebanyak 128.016 orang. Sesuai ketentuan masing-masing penerima akan mendapatkan 10 kg beras secara gratis setiap bulan. Saat ini bantuan tersebut masuk kategori bantuan sosial (Bansos). (JUNAIDI/DIK)