SUMENEP, koranmadura.com – Satu korban tenggelamnya KM Arim Jaya di wilayah perairan sekitar Pulau Giliyang – Pulau Sapudi beberapa waktu lalu hingga sekarang belum ditemukan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abd. Rahman Riadi mengatakan, upaya pencarian masih dilakukan meski sifatnya terbatas.
“Walaupun upaya pencarian sudah dihentikan oleh Basarnas, tapi kami di sini tetap melakukan upaya pencarian secara terbatas, baik di wilayah pesisir maupun perairan,” ujarnya, Rabu, 26 Juni 2019.
Dalam prosesnya, menurut dia, pihaknya melibatkan Polsek dan Koramil Dungkek. Di samping itu BPBD telah mengimbau kepada masyarakat, khususnya nelayan, apabila menemukan keberadaan satu korban ini agar segera melapor. “Nanti kami akan langsung evakuasi,” tambah Rahman.
Mengenai fokus pencarian yang dilakukan, menurut dia, meliputi wilayah pesisir Lapa Laok, Dungkek, Romben Rana, Bicappi, dan Jadung. “Pencarian ini tetap kami lakukan meski dengan sarana dan prasaran yang terbatas,” ungkapnya.
Jika mengacu pada Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 pencarian dan pertolongan, sebetulnya masa pencarian korban tenggelamnya KM Arim Jaya telah berakhir Minggu, 23 Juni 2019, lalu.
KM Arim Jaya tenggelam dalam perjalan dari Pulau Gua-Gua, Kecamatan/Pulau Raas menuju Pelabuhan Kalianget, tepatnya di wilayah perairan Pulau Giliyang-Pulau Sapudi, Senin, 17 Juni 2019. Saat itu kapal berpenumpang 60 orang.
Dari keseluruhan penumpang, sejauh ini sudah 59 ditemukan. Sebanyak 21 di antaranya meninggal dunia, 38 orang dalam kondisi selamat. Sementara sisanya, satu korban, belum ditemukan. (FATHOL ALIF/ROS/DIK)