SAMPANG, koranmadura.com – Sebanyak 67 Desa di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ditetapkan sebagai daerah kekeringan kritis. Musim kemarau sendiri di Kota Bahari berlangsung sejak awal Juli 2019 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Anang Joenaidi mengatakan, 67 desa yang menjadi daerah kekeringan kritis tersebut sudah ditetapkan berdasarkan SK Bupati. Penetapan daerah kekeringan juga berdasarkan laporan di setiap Kecamatan di kabupaten Sampang.
“67 Desa kekeringan itu tersebar di 12 kecamatan. Sedangkan dua kecamatan yakni kecamatan Omben dan Camplong tidak termasuk daerah kekeringan. Kemudian desa terbanyak mengalami kekeringan yaitu di Kecamatan Sreseh sebanyak 12 dari 14 Desa yang ada,” ujarnya, Rabu, 17 Juli 2019.
Anang menyatakan, untuk proses bantuan air bersih sendiri sudah dilakukan hari ini. Namun bantuan itu berasal dari pihak Provinsi Jatim yang dikhususkan untuk Kecamatan Karang Penang. Bantuan dari Provinsi Jatim yang sudah berlangsung saat ini masih berupa air bersih sebanyak 10 tanki.
“Untuk dari bantuan Provinsi hanya berupa air bersih sebanyak 10 tanki air yang dikhususkan di wilayah Karang Penang. Untuk droping air bersih dari Pemkab Sampang masih akan dimulai Senin, 22 Juli 2019 mendatang. Sedangkan anggaran droping air bersih, kami menganggarkan senilai Rp 132 juta,” pungkasnya. (MUHLIS/ROS/DIK)