BANGKALAN, koranmadura.com – Seperti musim kemarau sebelum-sebelumnya, sejumlah daerah di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur kembali dilanda kekeringan. Akibatnya, kabupaten paling dekat dengan kota Pahlawan itu krisis air bersih.
Berdasarkan data yang dapat dihimpun oleh koranmadura.com, ada 33 desa yang mengalami krisis air bersih. Sebanyak 26 desa masuk kategori kering kritis, 7 desa kering langka.
“Di HTH (hari tanpa hujan) ini, kami mempetakan 26 Desa masuk kategori kering kritis dan 7 desa masuk kategori kering langka. Keseluruhannya 33 desa yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Bangkalan,” kata Bupati Bangkalan, Abdul Latif Amin Imron saat dikonfirmasi oleh awak media, Selasa, 23 Juli 2019.
Mantan Wakil DPRD Bangkalan ini juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan enam armada angkutan air bersih yang siap dioperasikan sampai bulan September 2019. Empat armada miliki PDAM Bangkalan dan dua milik Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan.
“Kami siapkan enam armada, saat ini kami mengirim air ke Kecamatan Kokop dan Kecamatan Kwanyar untuk membantu desa kekeringan air bersih,” jelasnya.
Selain itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Rizal Morris menambahkan bahwa pengiriman air bersih ini akan dijadwal secara bergiliran setiap harinya. Menurutnya, setiap hari ada empat desa didroping air bersih. Dan setiap desa mendapatkan dua kali pengiriman.
Nanti secara bergiliran dan dua kali pengiriman setiap desanya. Jadi satu tangki armada bisa mencukupi 30 KK, dengan kapasitas 6000 liter,” katanya. (MAHMUD ISMAIL/SOE/DIK)