SUMENEP, koranmadura.com – Bantuan untuk para korban tenggelamnya KM Arim Jawa lebih sebulan lalu di wilayah perairan antara Giliyang dan Sapudi, Sumenep, Madura, Jawa Timur, ternyata belum tersalurkan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), berdalih pihaknya masih menunggu bantuan yang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
Rencananya bantuan dari Pemkab Sumenep dan Pemprov Jawa Timur akan berikan bersamaan. “Kalau dari Pemkab, kami sudah siap. Uangnya sudah ada untuk diberikan kepada keluarga korban. Cuma, kan, kami masih nunggu yang dari Pemprov,” ujar Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi.
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemprov Jawa Timur. Informasi yang didapat, mengenai bantuan itu sekarang tinggal menunggu surat keputusan (SK) Gubernur.
“Saya nelfon ke provinsi, saya beri deadline dia (provinsi), kalau dalam minggu ini tetap tidak ada kejelasan, saya akan tinggal. Biar saya akan berikan bantuan yang dari Pemkab saja,” tegasnya.
Rahman menjelaskan alasan pihaknya ingin memberikan bantuan itu secara bersamaan. Ia mengaku kasihan kepada keluarga korban atau penerima bantuan jika harus bolak-balik. Apalagi harus menyeberang laut.
“Kalau untuk pemberkasan penerima sudah tuntas. Memang beberapa waktu lalu masih terkendala dengan ahli waris, tapi sekarang sudah clear,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, KM Arim Jaya tenggelam dalam perjalan dari Pulau Gua-Gua, Kecamatan/Pulau Raas, menuju Pelabuhan Kalianget pada Senin, 17 Juni 2019. Saat itu kapal berpenumpang 60 orang.
Dari keseluruhan penumpang, sejauh ini sudah 59 ditemukan. Sebanyak 21 di antaranya ditemukan meninggal dunia, 38 orang dalam kondisi selamat. Sementara sisanya, satu korban belum ada informasi lebih lanjut hingga sekarang. FATHOL ALIF/ROS/VEM