MALANG, koranmadura.com – Seorang mahasiswi hilang tersapu ombak Pantai Watu Lepek, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saat kejadian, korban tengah mencari spot untuk melakukan selfie. Korban diketahui bernama Sephia Virgin, warga Jalan Ciliwung, Kota Malang.
Kasat Polair Polres Malang, AKP Dwiko Gunawan mengatakan, korban tercatat sebagai mahasiswi STIKI, Kota Malang. Dia datang ke Pantai Watu Lepek bersama rekan-rekannya, Senin, 22 Juli 2019 sore.
Korban bersama 8 temannya, awalnya hanya bermain air di bibir pantai. Yang kemudian dilanjutkan mencari spot foto terbaik. Mereka berpencar menjadi dua kelompok, dengan menyusuri bibir pantai berkarang itu.
Entah bagaimana, korban tiba-tiba berpisah dengan rombongannya. Namun, tak lama kemudian korban berusaha menghampiri rekan-rekannya.
Pada saat itulah ombak besar datang menerjang bibir pantai dan diduga menggulung korban ke tengah laut. “Sesuai keterangan saksi, yang juga teman serombongan korban. Saat itu ombak besar datang dan diduga membawa korban ke tengah laut. Upaya pencarian dilakukan sampai maghrib, tapi tak kunjung menemukan korban. Rekan-rekannya kemudian meminta bantuan warga,” ujarnya, Selasa, 23 Juli 2019.
Menerima laporan pengunjung pantai hilang terbawa ombak, warga kemudian mendatangi pos keamanan pantai. Tim gabungan tak lama datang ke lokasi.
“Kemarin petang, hanya dilakukan penyisiran di bibir pantai. Karena ombak cukup besar. Pagi ini, pencarian kita lanjutkan dengan kekuatan 20 lebih personel gabungan. Langkah pertama tetap, menyisir bibir pantai, karena ombak saat ini hampir 2 meter lebih,” beber Dwiko.
Tingginya ombak, kata Dwiko, tak memungkinkan pencarian dilakukan menggunakan perahu karet. Diharapkan, penyisiran bibir pantai, bisa membuahkan hasil pada hari ini.
“Ombak besar, sangat tidak mungkin menurunkan perahu karet. Kami juga dibantu Basarnas dan TNI AL, selain relawan lain dalam pencarian hari ini,” tegas Dwiko.
Pihaknya mengimbau masyarakat maupun pengunjung wisata pantai di Malang selatan untuk waspada. Karena tingginya gelombang dan ombak bisa membahayakan siapa saja yang berada di bibir pantai. (DETIK.com/ROS/VEM)