BANGKALAN, koranmadura.com – Di tahun 2019, tercatat 15.000 siswa yang lulus di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Namun hanya 5.000 siswa yang mendaftarkan diri di SMA/SMK Negeri. Sisanya ke mana?
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Diknas) Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Sunarto menyampaikan bahwa banyak siswa lulusan SMP sederajat yang melanjutkan ke SMA/SMK swasta. Termasuk ada melanjutkan ke sekolah SMA/SMK yang berada di pondok.
“Kalau kita telusuri kebanyakan siswa lulus SMP sederajat di Bangkalan masuk sekolah ke SMA/SMK swasta, baik yang ada di pondok atau di luar pondok” kata Sunarto, Senin, 29 Juli 2019.
Namun pihaknya masih belum melakukan pendataan pada siswa yang masuk SMA/SMK swasta. Karena diakui Sunarto, pihaknya masih belum mendapatkan data jumlah siswa yang masuk di SMA/SMK swasta.
“Nanti kami akan meminta data ke setiap sekolah SMA/SMK swasta, agar kami bisa tahu berapa siswa yang masuk ke sekolah swasta, dan yang sekolah ke luar Bangkalan, sehingga bisa tahu berapa yang tidak melanjutkan sekolah,” katanya.
Pihaknya juga membantah kurang minatnya siswa masuk ke SMA/SMK Negeri disebabakan oleh sisten zonasi. Menurutnya, siswa lebih minat ke sekolah swasta dikarenakan faktor budaya.
“Budaya masyarakat Bangkalan itu jika anaknya dimasukkan ke sekolah, pasti memilih sekolah yang memilik basic agama,” paparnya.
Selain itu, Sunarto menjelaskan bahwa tercatat ada sepuluh SMAN dan SMKN di Bangkalan. Namun, SMA/SMK yang memenuhi pagu hanya SMA 2 Negeri Bangkalan.
“Tahun 2018, SMA 1 Negeri Bangkalan memenuhi pagu, namun saat ini tidak memenuhi. Namun yang memenuhi pagu hanya SMA 2 Negeri Bangkalan,” katanya. (MAHMUD ISMAIL/SOE/DIK)