PAMEKASAN, koranmadura.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Harun Suyitno, meminta Pemkab setempat mengatasi anjloknya harga garam. Hal itu berdasarkan aduan dari petani, harga garam saat masuk musim panen turun drastis.
“Kalau harga garam detik ini dan hari ini harga Rp 300 per kg maka pemerintah pusat dan daerah samahalnya gagal total, maka ini kembali pada zaman- zaman sebelumnya,” kata Anggota Komisi II DPRD Pamekasan itu, Jumat, 5 Juli 2019.
Dia pun meminta PT Garam selaku perwakilan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serius mengatasi persoalan ini. “Perlu melakukan tindakan-tindakan nyata,” tambahnya.
Lanjutnya, pihaknya berjanji akan memanggil pihak terkait untuk mengatasi persoalan tersebut. Bahkan, pihaknya akan turun lapangan.
“Komisi II akan memanggil pihak terkait, kalau perlu kita turun ke lapangan seperti sebelum sebelumnya,” paparnya.
Secara terpisah, Sekretaris Komisi Garam Kabupaten Pamekasan, Yoyok R Effendi mengatakan, pihaknya sudah mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk mencari jalan keluar membantu petani garam.
“Kami beserta beberapa tokoh petani garam sudah menghadap bapak bupati pamekasan, yakini Badrut Tamam, guna mendiskusikan ini,” jelasnya.
Pihaknya mengklaim, Bupati saat ini sudah mulai menemui Direksi PT Garam (Persero) untuk mencari solusi tersebut. “Bapak atau Bupati Pamekasan akan menemui kementerian ke jakarta. Semoga dengan beberapa upaya yang dilakukan ini, bisa membuahkan hasil yang memuaskan hususnya para petani garam,” pungkasnya.
Sebelumnya, anjloknya harga garam dikeluhkan Fathor Rakhim asal Desa Pandan, Kecamatan Galis. Menurutnya, harga garam turun drastis setelah musim panen tiba.
“Dari harga Rp 1.200 per kg turun menjadi Rp 300 per kg,” ungkapnya, beberapa waktu lalu. (SUDUR/ROS/DIK)