PAMEKASAN, koranmadura.com – Kendati jumlahnya tidak banyak, namun kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur belum sepenuhnya terbebas dari angka anak putus sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan Moch. Tarsun mengatakan, tren putus sekolah di wilayahnya sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data statistik di instansinya, setiap 15 ribu dari jumlah lulusan sekolah dasar, terdapat sekitar 2 persen dari jumlah siswa yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang di atasnya.
“Anak putus sekolah masih ada, tapi angkanya sangat sedikit. Dari hasil evaluasi dan kajian yang kami lakukan diketahui sebagaian besar penyebabnya karena dipengaruhi kondisi sosial dan lingkungan anak,” kata Tarsun, Kamis, 4 Juli 2019.
Tarsun menyebut, angka anak putus sekolah didominasi anak usia 12-15 tahun, dengan perkiraan sekitar 1,6 persen yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Pihaknya optimis Pamekasan bisa bebas dari angka anak putus sekolah dalam beberapa tahun kedepan.
“Seiring dengan naiknya kesadaran tentang pentingnya pendidikan anak, maka tidak akan ada anak di Pamekasan yang putus sekolah. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin agar semua anak mendapat pendidikan yang semestinya, sesuai dengan program wajib belajar dari pemerintah,” katanya. (ALI SYAHRONI/SOE)