SUMENEP, koranmadura.com – Takdir memang tak bisa dibaca. Terkadang, hal-hal yang sepertinya sudah tampak di depan mata akan terlaksana, jika bukan takdirnya hal itu akan sirna begitu saja.
Hal seperti itu dialami lima jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Jelang keberangkatan besok, Minggu, 7 Juli 2019, mereka tak diizinkan oleh takdirnya sendiri.
Dari lima jemaah yang gagal berangkat itu, satu di antaranya karena meninggal dunia. Sedangkan empat lainnya karena faktor sakit. Mereka seharusnya tergabung di Klote 6 dan 7 dari Embarkasi Surabaya.
“Ada lima jemaah yang gagal berangkat. Satu meninggal dunia, dan yang empat mengundurkan diri karena faktor sakit,” ungkap Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumenep, A. Rifa’i Hasyim, Sabtu, 6 Juli 2019.
Hasyim menuturkan, satu jemaah yang meninggal dunia sudah ada penggantinya dan sedang diurus kelengkapan administrasinya. Meski begitu yang bersangkutan belum bisa dipastikan, apakah bisa berangkat besok atau tidak.
JCH yang gagal berangkat besok karena faktor sakit ialah Osman bin Su’in, Hani’iyah binti Yusuf, Rohmatun binti Moh. Halil dan Moh. Halil bin Saedi. Sedangkan JCH gagal berangkat karena meninggal ialah Atnami bin Maiding.
Sebelumnya, JCH yang dipastikan berangkat tahun ini sebanyak 752 orang. Dengan perincian laki-laki 366 dan perempuan 386. Namun karena lima orang gagal, maka tinggal 747 jemaah asal Sumenep yang akan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. (FATHOL ALIF/SOE/VEM)