SUMENEP, koranmadura.com – Beberapa bulan lalu, Kantor Pusat PT Garam (Persero) resmi pindah dari Surabaya ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, atau ke tempat asalnya di Kecamatan Kalianget.
Namun hingga sekarang masyarakat, khususnya para petambak garam belum merasakan kepindahan itu. “Selama ini belum ada dampak (kepindahan Kantor Pusat PT Garam) yang dirasakan oleh petambak,” kata H. Ubaid.
Hal itu disampaikannya usai melakukan audiensi bersama sejumlah petambak lainnya dengan Komisi II DPRD Sumenep terkait anjloknya harga garam, Selasa, 2 Juli 2019.
Baca: Terima Keluhan Soal Anjloknya Harga Garam, Komisi II Janji Panggil Perusahaan
Meski mengaku belum merasakan dampak kembalinya Kantor Pusat PT Garam ke Sumenep, dia mengaku masih memaklumi. Karena masih berjalan beberapa bulan. Namun ke depan dia berharap kembalinya PT Garam membawa angin segar kepada para petambak.
“Kami berharap kembalinya PT Garam ke Sumenep memberikan dampak yang positif kepada masyarakat sekitar, khususnya petambak. Ke depan PT Garam harus bisa bersinergi dengan petambak,” tegasnya.
Menyikapi hal itu, Humas PT Garam, Fathurrahman mengatakan, masalah dampak apakah dirasakan atau tidak itu merupakan hal yang relatif. Apalagi PT Garam cakupannya nasional, bukan per daerah.
Namun yang jelas, sambung dia, selama ini sudah banyak Program Kerja Bina Lingkungan (PKBL) dan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang terdistribusi untuk lingkungan. Seperti bantuan untuk perbaikan sarana-prasaran dan sebagainya.
“Jadi kalau bicara tidak tampak, menurut saya, itu yang bagaimana. Tapi yang pasti kami punya dana CSR dan PKBL yang sudah terdistribusi kepada lingkungan,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)