SUMENEP, koranmadura.com – Pilkada serentak memang masih akan berlangsung 2020 mendatang. Namun bukan Pilkada namanya, jika gaung dan dinamikanya tidak terdengar sejak jauh-jauh hari.
Khusus di Sumenep, ada hal menarik untuk ikuti. Salah satunya terkait koalisi “semangka”, antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Apakah di Pilkada mendatang akan tetap utuh atau justru pecah?
DPC PKB Sumenep sebelumnya sudah memastikan bahwa akan mengusung calon bupati di Pilkada mendatang. Hal itu setelah di Pemilu 17 April lalu, PKB Sumenep mampu mendudukkan sepuluh kadernya sebagai anggota DPRD setempat untuk periode 2019-2024. Paling banyak dibanding partai lainnya.
“Pasti mengusung M1-nya. Sudah jelas itu. Kalau perlu M1 dan M2 PKB semua,” ujar Wakil Sekretaris DPC PKB Sumenep, Ach. Syaiful A’la, beberapa waktu lalu, Senin, 22 Juli 2019, saat diwawancara oleh sejumlah awak media
Sayangnya, saat dikonfirmasi lebih lanjut siapa nantinya yang bakal diusung PKB sebagai calon bupati Sumenep di Pilkada 2020, dia enggan membeberkannya. Sebab menurut dia partainya belum menentukan nama untuk mengemban amanah itu.
Bahkan, menurutnya, apabila ada beberapa nama dari PKB yang mulai mencuat ke ruang publik, itu bukan dari partai. “Belum. Hingga saat ini belum ada nama-nama. Mereka yang nama-nama itu kampanye sendiri-sendiri, tapi PKB belum memunculkan nama-nama,” ungkapnya lebih lanjut.
Tak berselang lama, giliran Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep, Achmad Fauzi, yang memastikan akan maju sebagai calon bupati di Pilkada mendatang. Hal itu disampaikannya saat ia menghadiri acara silaturrahmi di Kecamatan Dungkek, Kamis siang, 25 Juli 2019.
“Ketika hadir di acara desa, imtihan, kepemudaan, tasyakkuran dan semacamnya, masyarakat sering tanya, apakah saya akan maju dalam pemilihan bupati tahun 2020 nanti,” tuturnya.
Menyikapi pertanyaan-pertanyan itu, sebelum-sebelumnya ia mengaku belum bisa menjawab secara pasti. Namun dalam kesempatan tersebut, sosok yang dekat dengan pemuda itu menegaskan akan maju sebagai Cabup.
“Saat ini, di tempat ini, saya nyatakan bahwa saya akan maju sebagai Calon Bupati Sumenep pada Pilkada 2020 nanti. Namun karena belum terdaftar secara resmi di KPU, namanya bukan Cabup, tapi Bacabup. Bakal Calon Bupati,” tegasnya, disambut tepuk tangan para hadirin.
Hanya saja pria yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Sumenep itu tidak menjelaskan dengan siapa ia akan berpasangan nanti. Suami Nia Kurnia ini hanya memohon doa dan dukungan masyarakat agar bisa terpilih dan mampu membawa Sumenep ke arah lebih baik.
Dari dua hal tersebut sebenarnya sudah bisa dibaca, bakal seperti apa nasib koalisi “semangka”. Namun ini politik, penuh muslihat. Bahkan terkadang menggelitik akal sehat. (FATHOL ALIF/SOE/DIK)