SUMENEP, koranmadura.com – Penyebab matinya listrik di tiga desa Kecamatan Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Itu disebabkan karena terjadinya aksi pencurian listrik oleh masyarakat.
Manajer PT PLN Rayon Sumemep Rudi Hartono mengatakan, matinya listrik di sebagian desa di Kecamatan Guluk-guluk itu bukan yang pertamakali terjadi. Hampir setiap tahun, yakni pada musim tembakau peristiwa itu terjadi. “Setiap tahun kejadian ini pasti ada,” katanya.
Peristiwa itu, kata dia, terjadi karena tidak konsistennya masyarakat. Dimana masyarakat selalu melakukan pengambilan listrik secara ilegal.
Sehingga pemakaian listrik di travo itu selalu melebihi kapasitas yang mengakibatkan NH fuse (alat sebagai pemutus atau pengaman terhadap arus lebih) rusak.
“Petugas kami terkadang sampai lima kali dalam sehari melakukan perbaikan. Saat diganti selalu rusak, sehingga persediaan tidak ada akhirnya padam,” jelasnya.
Sebagai solusi, pihaknya bersama perwakilan masyarakat membuat surat pernyataan. Salah satunya berisi perjanjian apabila putus lagi saat diperbaiki, pihak PLN tidak bisa melakukan perbaikan dalam waktu dekat.
“Tadi sudah ada kesepakatan dengan perwakilan masyarakat, apabila nanti malan dinyalakan dan kalau masih padam dan lepas lagi berarti harus ditinggal. Karena kalau dipaksakan takut travonya rusak, akhirnya tambah lama karena harus pesan ke Surabaya,” tegasnya.
Sebelumnya, perwakilan masyarakat dari Kecamatan Guluk-guluk mendatangi Kantor PT PLN Rayon Sumenep. Mereka mengadukan pelayanan PLN karena di tiga desa, yakni Desa Guluk-guluk, Podapor dan Desa Dungdang listrik mati total. Kondisi tersebut menyebabkan kegiatan masyarakat, terutama petani tembakau yang menggunakan pompa sebagai alat mengeluarkan air lumpuh. (JUNAIDI/ROS/DIK)