SUMENEP, koranmadura.com – Tindakan Petugas Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wilayah Madura Timur yang menghentikan pekerjaan jalan lingkar utara, tepatnya di Desa Kebunan, Kecamatan Kota Sumenep diprotes warga.
Baca: Pengerjaan Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara Dihentikan, Ini Alasannya
Warga menuding penghentian pekerjaan mega proyek itu tidak berdasar dan dilakukan secara sepihak. Sebab, dikawasan tersebut dianggap tidak masuk kawasan perhutani. Bahkan mayoritas masyarakat berharap pembangunan jalan berjalan lancar.
“Masyarakat berharap agar pembangunan jalan itu cepat selesai. Karena itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Seperti masyarakat bisa mengelola batu yang ada di kawasan pembangunan dan yang lain,” kata Bagus Junaidi salah satu warga Desa Kebunan, Rabu, 17 Juli 2019.
Kata Bagus, akibat tindakan yang dilakukan oleh pihak Perhutani masyarakat merasa resah. Apabila pemberhentian itu tetap berlanjut, masyarakat akan bertindak.
“Geliat masyarakat sudah lain, bahkan ada yang akan melakukan demo ke kantor Perhutani. Karena masyarakat berharap apabila ada persolan yang mengarah pada pelanggaran pidana, lebih baik dilaporkan pada yang berwajib. Sehingga diketahui siapa yang salah nanti,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian, BKPH Madura Timur Wayan Udawarsah mengatakan sesuai peta milik Perhutani sebagian lokasi pembangunan jalan lingkar utara di Desa Kebunan masuk kawasan milik Perhutani. Yakni berada di petak 46.
Hasil pengukuran yang dilakukan pihak Perhutani, setidaknya 300 meter dari batas desa di kawasan milik Perhutani sudah mulai digarap. Karena belum ada pemberitahuan dari rekanan proyek maupun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga pada Perhutani, untuk sementara waktu pekerjaan proyek itu dihentikan.
“Untuk sementara saya perintahkan ke pemborongnya dihentikan dulu,” katanya saat dikonfirmasi di kantornya.
Sesuai rencana, pembangunan jalan lingkar utara akan dibangun mulai dari jalan raya sebelah barat Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Parsanga menuju Desa Kebunan Kecamatan Kota Sumenep. Panjang jalan yang bakal dibangun sekitar 2,8 Kilometer dengan lebar jalan sekitar 8 meter.
Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp30 miliar. Sehingga pembangunan tersebut harus dilakukan secara bertahap. Tahun ini dianggarkan sebesar Rp 15 miliar. Saat ini pekerjaan tersebut sudah dimulai. (JUNAIDI/SOE/VEM