PAMEKASAN, koranmadura.com – PSSI Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mendaftarkan tim Pamekasan FC untuk ikut kompetisi sepakbola kasta tiga (Liga 3) 2019.
PSSI terpaksa mendaftarkan Pamekasan FC, karena Persepam yang telah mencicipi berbagai level kompetisi di tanah air tersandung masalah hutang hingga mencapai Rp 870 juta.
Kasus hutang Persepam terjadi saat tim kebanggan Madura tersebut bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Indonesia Super League (ISL) pada tahun 2013.
Persepam memiliki tunggakan gaji kepada pemain atas nama Amadou Konte sebesar Rp 870 juta. Akibat tunggakan itu, Persepam dihukum larangan untuk mengikuti kompetisi Liga 3 tahun 2019 di lingkungan PSSI.
PSSI Pamekasan mendaftarkan Pamekasan FC untuk berpartisipasi di Liga 3 sebagai pengganti dari Persepam MU.
“Jika mendaftarkan nama Persepam secara otomatis ditolak, lantaran sudah tercatat di FIFA dan Asprov PSSI Jawa Timur,” kata Ketua PSSI Pamekasan, Djohan Susanto, Jumat, 19 Juli 2019.
Djohan, panggilan Djohan Susanto menjelaskan, PSSI Pamekasan berencana tim Pamekasan FC akan diubah nama menjadi Persepam pada musim mendatang.
Namun, nama Persepam sedikit akan mengalami perubahan. Apakah itu ditambah atau dikurangi, kerena jika nama tetap persis Persepam secara otomatis akan ditolak.
“Kalau kita musim ini tidak ikut (Liga 3,red), sementara Persepam juga tidak bisa ikut. Tahun berikutnya kita tidak bisa ikut. Mudah-mudahan tahun depan bisa dirubah nama ke Persepam,” pungkasnya.(RIDWAN/SOE/VEM)