SUMENEP, koranmadura.com – Ratusan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengikuti acara Manasik Akbar dan Pelepasan Simbolis di Gedung Korpri, Kamis, 4 Juli 2019.
Bupati, A. Busyro Karim, berserta sejumlah jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tampak hadir dalam acara Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep jelang pemberangkatan JCH.
Dalam sambutannya, salah satu pesan Bupati kepada semua JCH ialah agar senantiasa menghormati adanya perbedaan-perbedaan selama melaksanakan ibadah haji. Nilai-nilai toleransi harus dijunjung tinggi.
“Karena salah satu hikmah dari ibadah haji itu ialah menanamkan nilai-nilai toleransi dalam menyikapi sebuah perbedaan,” ungkap orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu.
Menurutnya, ketika sudah di Tanah Suci para jemaah asal kabupaten paling timur Pulau Madura akan menemukan perbedaan-perbedaan. Termasuk dalam hal tata cara melaksanakan ibadah.
“Tapi jangan sampai perbedaan-perbedaan itu justru diperuncing. Jadikan itu sebagai awal meningkatkan rasa toleransi terhadap perbedaan ketika sudah pulang ke sini (Sumenep),” tambahnya.
Sekadar diketahui, jumlah JCH asal Sumenep yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini sebanyak 752 orang. Dengan perincian laki-laki 366 dan perempuan 386. Semuanya tergabung dalam Kloter 6 dan 7 dari Embarkasi Surabaya. (FATHOL ALIF/SOE)